Arti Pacaran

Mungkin postingan kali ini aga menyimpang dari topik blog saya ini yaitu seputar kesehatan. Tapi gak apa apalah sekali sekali toh artikel ini juga lumayan ada manfaatnya...

Arti pacaran
Jika harus didefinisikan secara detail pacaran bisa mencakup arti yang sangat luas. Namun secara garis besar arti pacaran adalah aktivitas berkala yang
dilakukan sepasang kekasih untuk lebih mengenal dan memahami kepribadian pasangannya sebelum memasuki jenjang pernikahan. Ironisnya, masih banyak orang yang mengaku berpacaran namun tidak mengerti apa misi utama mereka menjalin hubungan yang mereka sebut pacaran itu. Jika ditanya apa maksud dan tujuan berpacaran, jawaban mereka biasanya cukup simpel yaitu karena cinta, sayang, ingin memiliki seutuhnya, atau alasan klise lainnya.
Mencari kecocokan dan penyesuaian sebenarnya adalah kalimat paling tepat untuk mengartikan istilah pacaran. Namun tak jarang banyak orang menyalah artikan pacaran dengan tujuan untuk have fun, iseng, bahkan tak jarang pacaran dijadikan kamuflase untuk seks bebas atau sekedar melampiaskan hasrat seksual. Karena alasan yang terakhir ini membuat pacaran kadang dianggap fase paling beresiko bahkan dilarang oleh agama tertentu. Pacaran sering dianggap aktivitas negatif yang berpotensi menimbulkan masalah besar, misalnya hamil diluar nikah, Penyakit Menular Seksual (PMS) dan lain sebagainya.

Jenis Pacaran
Meskipun tujuan sebenarnya dari berpacaran adalah untuk saling menjajaki karakter masing-masing pasangan, namun pacaran sendiri umumnya dibagi menjadi 2 jenis yang masing-masing definisinya saling bertolak belakang. Berikut ini detail uraiannya:

1. Pacaran untuk Have Fun
Pacaran jenis ini termasuk pacaran yang memprioritaskan kesenangan dan cenderung hanya bermian-main. Intinya proses pacaran yang mementingkan kesenangan semata jauh dari kata serius apalagi pemikiran kearah lebih kompleks yaitu pernikahan. Pacaran seperti ini biasanya dilakukan oleh remaja atau ABG yang masih labil dan belum mengerti arti pacaran dan cinta yang sebenarnya. Meskipun mereka sering mengumbar kalimat-kalimat tentang cinta dan sayang, namun realisasinya nol besar. Sebenarnya itu hanya sebagian permainan kata-kata yang mereka sendiri belum mampu memvisualisasikan secara bijak. Intinya dengan mengatasnamakan cinta mereka beranggapan apapun yang mereka sukai harus menjadi milik mereka seutuhnya.
Umumnya anak muda atau ABG cenderung tidak peduli arti cinta yang sebenarnya sehingga mengambil keputusan untuk berpacaran. Bahkan tak jarang perasaan yang sebenarnya hanya sekedar kagum, tetap saja mereka bilang cinta. Mereka tidak tahu bahwa cinta itu sifatnya mulia yaitu saling memberi, bukan memaksakan kehendak. Jika seseorang berniat berpacaran sekedar untuk main-main, sebaiknya juga mencari pasangan yang punya niat sama. Jika yang satu serius sementara pasangannya hanya main-main tentu ending-nya ada yang merasa disakiti.

2. Pacaran Serius untuk Jangka Panjang
Untuk pacaran yang satu ini tidak perlu dipertanyakan lagi. Tujuannya jelas yaitu pacaran yang serius dengan sesekali membahas rencana jangka panjang memang sudah melalui proses pemikiran jangka panjang. Dan jika sudah terjadi kecocokan satu sama lain biasanya pacaran model ini lebih serius untuk melanjutkan ketahap akhir yaitu pernikahan. Tipe pacaran seperti ini biasanya bersifat pelan, serius, dan jarang ditemui masalah-masalah berat seperti pacaran saat usia ABG yang sedkit-sedikit galau dan bertengkar.
Berkaca dari 2 jenis pacaran diatas kita diberi keleluasaan untuk memilih mana yang terbaik menurut kita, apakah pacaran untuk have fun atau pacaran serius sebagai modal awal untuk landasan pernikahan. Banyak yang berpendapat bahwa arti pacaran tidak akan jauh dari sakit hati atau pergaulan yang salah kaprah. Tapi selagi kita masih bisa mengendalikan semua itu, berpacaran menjadi hal yang bermanfaat bagi kita. Yang penting kita ketahui bahwa pacaran bukan bentuk hubungan yang syah menurut hukum dan agama. Hubungan secara syah harus dilandasi pernikahan terlebih dulu, sementara pacaran hanya proses sebelum pernikahan berlangsung. Jadi dari pembahasan ini intinya sebelum kita memutuskan untuk menikah sebaiknya kita memilih pasangan yang benar-benar cocok untuk diajak berumah tangga. Melalui media pacaran diharapkan kita bisa merealisasikan semua itu dengan mudah, bukan sebaliknya.









Sumber: seputar wanita