penghambat kehamilan

Kehamilan adalah sebuah proses yang alamiah , namun oleh beberapa sebab bisa menjadi sesuatu yang harus di rekayasa untuk mendapatkanya.
Untuk mendapatkan proses kehamilan membutuhkan kondisi organ reproduksi seluruhnya dalam keadaan normal, baik secara bentuk/anatomo maupun fungsinya/fisiologi. Organ reproduksi di bedakan atas organ reproduksi pria dan wanita. Masa ideal untuk terjadinya kehamilan yang sehat di usia reproduksi normal, 20-30 tahun. Hal ini bukan berarti di luar usia itu di larang untuk hamil.

Sebuah proses kehamilan memerlukan kondisi kedua organ reproduksi baik pria atau wanita dalam keadaan sehat. Mengenali adanya ganguan atau kelainan pada pasangan tentunya dengan melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan pertama wajib di lakukan pada pria, berupa analisis seperma, karena di samping mudah, murah juga hasilnya cepat. Jika hasilnya normal maka tinggal melakukan pemeriksaan padi wanitanya. Permasalahan pada wanita umumnya lebih kompleks, kemungkinan organ yang terlibat lebih banyak, dan biyaya pemeriksaanpun reletif lebih mahal.

Permasalahan yang sering terjadi pada wanita adalah penyumbatan tuba kiri dan kanan, tentu hasil ini bisa di dapatkan dari pemeriksaan HSG/ histerosalpingografi walaupun kurang akurat di bandingkan dengan laparoskopi diagnostik yang hasilnya lebih akurat.

Tuba yang tersumbat , gangguan hormonal dan masa subur merupakan penyebab tersering dari kesulitan hamil. Penyebab penyumbatan tuba selain meningkatnya penyakit akibat hubungan sexsual diantaranya infeksi/ radang panggul apalagi ada riwayat infeksi menular sexsual (IMS), beberapa bakteri dapat masuk ke tuba dan menggangunya , seperti kuman e.coli, gonorrhea/go dll. Dan beberapa penyakit sistematik pada wanita, seperti kencing manis, endometriosis, tuberkulosis/TBC.

Kehamilan akan terjadi jika terjadi pertemuan sel telur dan sel sperma pada saluran telur (tuba bagian ampulla) di sebut pembuahan, saat itulah terjadi kehidupan. Nah bila terjadi penyumbatan pada tuba , maka kesempatan sel sperma bertemu sel telur tidak mungkin terjadi secara alamiah/normal.

Perjalanan sperma menuju sel telur pada saluran telur membutuhkan kondisi sperma yang normal secara kuantitas dan kualitas, baik dari sisi jumblah, konsentrasi bentuk, kecepatan pergerakan, kemungkinan hidup dll. Disamping normal secara bentuk/anatomi (organ wanita mulai dari vagina, mulut rahim, rahim, saluran telur, indung telur) juga harus normal secara fungsi. Dimana sel telur mampu lepas dari indung telur di masa subur dan adanya sperma normal.

Hambatan juga di perankan oleh berbagai penyakit baik pada pria atau wanita. Seperti pada pria sering di jumpai gangguan sperma akibat penyakit varicocele, atau kerusakan sel sperma oleh faktor resiko rokok, alkohol, aktifitas ekstrem yang mengakibatkan peningkatan suhu pada kantung sakar, seperti pada pekerja di ruang mesin, pesepeda, maupun petugas terkait resiko radiasi-ahli rontgen dan berbagai penyakit lain terkait organ reproduksi tersebut.

Sedangkan pada wanita sering di jumpai gangguan pola haid, gangguan masa subur, penyakit kista, tumor jinak rahim/mioma, termasuk pembuntuan saluran telur (non paten tuba), seperti oleh darah (hematosalping), atau cairan (hidrosalping), juga berbagai pengaruh lain, seperti riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal, dan penyakit penyakit sestematik lain.

solusi atas kasus ini adalah program hamil dengan menggunakan teknologi kehamilan berbantu (bayi tabung).Namun tetap tidak ada jaminan pasti hamil

BELUM SELESAI

0 komentar:

Post a Comment